2016-11-04 05:41:58 - Sudah dibaca 2.223 kali | |||||||||
Mulia Group Bangun Salah Satu Gedung Tertinggi di Dunia | |||||||||
Bangunan ini di klaim akan menjadi bangunan tertinggi ke-15 di seluruh dunia. | |||||||||
Sumber Foto : plotratio.com | |||||||||
PLOTRATIO.COM - Mulia Group, pengembang real estate kelas atas Indonesia sukses membangun dan mengoperasikan bangunan perkantoran serta hotel di Jakarta dan Bali sejak tahun 1980an. Dikawasan pusat bisnis di Jakarta seperti Sudirman, Kuningan, Gatot Subroto, dan Cilandak, Mulia Group memiliki 7 gedung perkantoran mewah. Termasuk dalam 7 gedung ini adalah Wisma Mulia 1 dan 2 yang merupakan gedung perkantoran tertinggi di Indonesia yang juga sangat prestisius.
Pada bulan Mei 2015 Mulia Group membeli sebidang tanah di Kuala Lumpur yang akan dikembangkan menjadi sebuah financial center terpadu. Adalah IMDB Real Estate Sdn Bhd yang ditunjuk oleh pemerintah Malaysia sebagai master developer yang mengembangkan kawasan yang dinamakan sebagai Tun Razak Exchange atau dikenal sebagai TRX.
Mulia Group membeli tanah dari IMDB seluas 13.878 m2 dengan harga RM 65 juta ( Rp. 203 milyar) atau Rp. 14.6 juta per m2. Harga yang sangat murah jika dibandingkan dengan harga tanah di Sudirman CBD yang konon mencapai Rp.100 juta per m2 saat ini.
Diatas tanah yang dibeli tersebut, Mulia Group akan membangun gedung kantor mewah dan sangat prestisius. Bangunan setinggi 92 lantai dengan ketinggian 438.9m dan memiliki 6 lantai basement di klaim akan menjadi bangunan tertinggi ke 15 di seluruh dunia. Gedung ini hanya selisih sedikit ketinggiannya dengan Petronas Tower yang sangat tersohor yang tingginya adalah 452m. Luas per lantai pada Signature Tower adalah 3.159 m2 atau KDB sebesar 23%. Plot ratio adalah sebesar 23 kali (bandingkan dengan Jakarta yang hanya 4 kali saja).
Signature Tower telah dimulai pembangunannya tahun ini dan ditargetkan selesai pada tahun 2018. Total luas ruangan yang akan disewakan adalah 246.193 m2 dan menurut kabar sebagian besar telah tersewa oleh perusahaan-perusahaan MNC baik asing maupun domestik.
Untuk membangun Signature Tower, Mulia Group menggelontorkan dana sebesar RM 3.5 Milyar atau setara Rp. 11 Triliun, jumlah yang sungguh fantastis.
Mulia Group melihat bahwa TRX akan berkembang menjadi suatu pusat keuangan negara Malaysia. Ini sejalan dengan program ekspansi bisnis Mulia Group dan untuk menjaga peningkatan pertumbuhan pendapatan berkelanjutan (recurrent income) dengan berbekal kesuksesan mereka mengembangkan proyek-proyek berkelas dunia di Indonesia.
Apakah ada pengembang lain di Indonesia yang akan mengikuti jejak Mulia Group?
| |||||||||
Mulia Group bangun Signature Tower di Malaysia
Kamis, 14 Mei 2015 19:15 WIB
Kami gembira dapat bekerja sama dengan Mulia Group ..."
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tun Razak Exchange (TRX) Malaysia menggandeng pengembang Mulia Group Indonesia untuk membangun Signature Tower di pusat keuangan antarbangsa itu di Kuala Lumpur.
Untuk merealisasikan proyek tersebut, perusahaan induk TRX, 1MDB Real Estate Sdn Bhd (1MDB RE) menandatangani perjanjian dengan Mulia Group bagi hak pembangunan plot tanah tersebut.
CEO 1MDB RE Datuk Azmar Talib mengatakan, proyek pembangunan tersebut bernilai 665 juta ringgit (Rp2,3 triliun), demikian dilaporkan media massa terbitan Kuala Lumpur, Kamis.
"Kami gembira dapat bekerja sama dengan Mulia Group untuk membangun potensi TRX dan investasi penting ini mendukung keyakinan investor asing terhadap Malaysia," katanya.
Mulia Group yang menguasai pasaran properti komersial di Jakarta membangun, memiliki dan mengurus tujuh bangunan perkantoran utama di pusat perniagaan Jakarta.
Presiden Direktur dan pemilik Mulia Group Eka Tjandranegara mengatakan, pihaknya gembira dapat memulakan proyek membangun Signature Tower yang akan menjadi bangunan mercusuar baru Kuala Lumpur.
"Kami melihat potensi TRX untuk memperkuat peran kota ini sebagai ibukota keuangan. Ia juga membantu perencanaan pertumbuhan dan pengembangan kami.
"Saya berkomitmen secara pribadi untuk melihat proyek ini berhasil berdasarkan pengalaman luas kami," katanya.
Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2015
| |||||||||
steadyaku47
Monday, 1 January 2018
Tun Razak Exchange : Not ours anymore....kepala bapak engkau Najib.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment